Tuesday, 2 September 2014

Mengenal Lebih Dekat Konsep Arsitek Rumah Minimalis Bergaya Kolonial

Konsep Arsitek Rumah Minimalis Bergaya Kolonial
Sekian ratus tahun menjadi negara jajahan Belanda tentunya memberi banyak pengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan kita. Termasuk diantaranya adalah desain rumah minimalis yang kental dengan nuansa budaya belanda. Tidak mengherankan kalau akhirnya rumah-rumah antik peninggalan masa kolonial Belanda diusulkan sebagai salah satu cagar budaya. Selain pertimbangan sejarah, rumah minimalis bergaya Belanda memang mempunyai arsitektur yang unik dan seni bangunan yang artistik.

Seiring berjalannya waktu, Sebagian masyarakat kita banyak yang mulai tertarik untuk meniru  arsitektur rumah minimalis gaya kolonial ini untuk desain rumah minimalis mereka. Yang menonjol  dari rumah minimalis kolonial ini adalah bentuknya yang mewah, tegap, kokoh, lengkap dengan taman yang indah dan luas. Secara sosial, rumah minimalis dengan gaya kolonial juga menjadi status atau golongann  seseorang dalam masyarakatnya. Tidak mengherankan banyak pejabat atau mereka yang berasal dari kelas sosial tertentu meminati model yang satu ini.

Pada perjalanannya, rumah minimalis dengan gaya kolonial terinspiransi serta mengadopsi gaya neo-klasik pada  jaman dulu. Gaya neo-klasik ini berorientasi pada gaya arsitektur Romawi dan Yunani yang khas.Selain lahannya yang luas, kebanyakan rumah minimalis yang mengadopsi gaya ini  biasanyadilengkapi area khusus untuk burung. Dengann  begitu, kita bisa menikmati suasana pagi dan sore yang eskotis dan nuansa natural yang semakin kuat karena adanya nyanyian dan kicauan merdu burung-burung.

Selain itu, arsitek gaya kolonial mempunyai ciri khas pada desain ruangnya, bentuk dan struktur bahan material rumah minimalis yang jelas. Unsur-unsur inilah yang  membedakan desain kolonial dengan desain Indonesia asli. Bentuk denah pada rumah minimalis bergaya kolonial ini  juga menganut prinsip simetris dengan banyak ruang yang  memanjang dan mengelompok.

Ruang bangunan utama pada rumah minimalis yang  menganut gaya kolonial secara umum diposisikan  menghadap ke halaman yang luas di rumah tersebut dan ruangan penunjang berdiri berjajar mengelilingi ruangan bangunan utama yang mengarah ke arah dalam rumah. Biasanya,  dinding tembok dari rumah minimalis ini merupakan pasangan dua atau lebih batu bata yang tebal. Sementara itu, bentuk atap rumahnya menyerupai pelana dan limasan. Selain itu, rumah minimalis ini  emiliki menara dan dormer. 
Untuk materialnya, bahan yang digunakan adalah batu bata, kaca, seng, besi, dan lantai marmer dari Belanda dengan warna polos. Untuk ruang utama, ubin yang digunakan adalah tegel atau marmer polos. Sementara marmer  dan tegel yang bercorak lebih banyak digunakan untuk ruang penunjang.

Sumber Kutipan: popeti.com
Sumber Gambar: wisata.kompasiana.com

No comments:

Post a Comment

translate