Rumah minimalis dan asri adalah salah satu perhatian utama setiap pembeli dalam mencari rumah minimalis dan telah menjadi sebuah kebutuhan dasar dari hunian masa kini. Selain memiliki nilai yang selaras dengan prinsip ekonomi saat ini, konsep desain rumah minimalis nan asri selalu menjadi idaman setiap orang.
Melepas penat sembari menikmati kesejukan alami, pasti menjadi dambaan bagi setiap orang. Apalagi jika itu semua bisa didapatkan dari kawasan rumah yang menawarkan beragam kenyamanan dan hunian alami nan asri. Karena itu, beberapa pengembang perumahan menangkap peluang tersebut. Mereka berlomba-lomba menawarkan rumah bergaya simpel dan berada di kawasan sejuk alami yang dilengkapi berbagai fasilitas yang maksimal untuk memenuhi kebutuhan pembeli.
Tren rumah saat ini tidak hanya terpaku pada konsep klasik naumun juga konsep minimalis. Kebanyakan pembeli saat ini lebih mengutamakan kepraktisan yang simpel, serta asri dan aman untuk anggota keluarga. Oleh sebab itu, banyak para pengembang lebih mengutamakan membangun kawasan yang asri hijau karena nilai jual yang lebih tinggi, kata arsitek Priandono Nur Hadi. Saat ini faktor tuntutan hidup dan rumah menjadi penentu para pembeli dalam memiliki rumah minimalis.
Karena itu pula semua pengembang harus bijaksana dalam mencermati terobosan - terobosan terhadap tren masa kini yaitu desain rumah minimalis. Lantas, seberapa perlunya kebutuhan dasar sarana hunian masa kini dengan mengedepankan sebuah konsep minimalis dan asri tersebut? Nah yang pasti, pola pikir masyarakat saat ini tendensinya harus sudah mengarah pada mutu hidup sehingga konsep asri nan minimalis sangat tepat karena keterkaitannya dengan lingkungan yang nyaman dan sehat serta alami.
Popularitas konsep desain rumah minimalis dan asri sebenarnya sudah jauh dipikirkan pengembang dulu. Bahkan, mereka rajin mengusung konsep-konsep ini sebagai jargon dalam penjualan proyek propertinya atau perumahanya. Namun, membuat properti berkonsep desain rumah yang minimalis dan asri itu tidak mudah. Karena biasanya konsep itu selalu disandingkan dengan kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya perumahan itu. Apalagi sebuah perumahan cenderung dibangun sekadar memenuhi kebutuhan dasar manusia saja, yakni sebagai tempat berlindung dari hujan, matahari, dan kebutuhan pribadi.
Meskipun dengan begitu, tidak jarang penghuni merasa tidak nyaman dengan tempat tinggalnya itu. Arsitek sekaligus pengusaha perumahan Satrio Herlambang menuturkan, kawasan atau bangunan yang asri hendaknya sudah dirancang untuk menjawab kebutuhan iklim tropis. Konsep asri semakin menjadi tren masakini dan digemari karena kebutuhan hunian saat ini yang lebih mengutamakan rasa nyaman, sehat, dan berkualitas serta alami. Setelah itu, para konsumen melihat desain bangunan rumahnya.
Apakah ingin desain minimalis atau klasik ,” tutur Priandono. Bangunan dengan konsep asri juga mendukung mengurangi emisi penyebab pemanasan global dunia dan menjaga kelestarian lingkungan. Membangun rumah dengan konsep asri ini, bukan sekadar membangun permukiman dengan taman dan pepohonan kanan dan kiri di kiri dan kanan jalan. Menurut Satrio, sekarang ini banyak sekali pengembang perumahan yang menjual konsep asri dengan membuat ruang terbuka hijau (RTH) di lokasi proyek perumahan.
Hal itu lantaran pembeli saat ini sudah terbiasa dengan konsep hidup sehat yang mengedepankan tata lingkungan yang baik sehat dan hijau. Sebagai contoh, hunian yang ada di bilangan Jakarta Barat. Bayangkan saja, dari 70 hektar luas lahan yang ada, hampir sekitar 40%-nya menjadi ruang terbuka hijau RTH.
Muhammad Rizky, misalnya, dia adalah seorang penghuni di perumahan Telaga Sakinah, Bekasi ini mengaku sangat menyukai konsep hunian simpel, memiliki udara bersih, rindang, dan asri. “Banyak hunian yang menawarkan kepraktisan dan tempat yang strategis, akan tetapi jarang melihat keasrian lingkungannya,” tuturnya.

No comments:
Post a Comment